Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Trip #17: Wisata Berkuda di Jantung Kota Jogja

Gambar
Seorang anak tengah  menunggang kuda di alun-alun utara keraton Jogja (dok. Istimewa) KOTA JOGJA (piknikpiknikasik) - Sore itu, cuaca di langit Jogja terlihat cerah. Meski jarum jam sudah menunjuk pukul 16.00 WIB, tapi matahari masih cukup terik di ufuk barat. Asiknya, suasana itu tak menyurutkan anak-anak dan para orang tua untuk 'nyore' di alun-alun utara, sembari menikmati wisata berkuda di sisi timur alun-alun. Sttt... ini bukan kuda-kudaan apalagi kuda lumping loh ya. Tapi beneran kuda hidup yang bisa ditunggangi atau sekedar diajak selfie. Ahay... selfie sama kuda??? Keren kalee... Yups, ternyata wisata berkuda di kawasan jantung kota Jogja ini sudah ada sejak awal taon 2017. Penggagasnya adalah Forum Komunikasi Kawasan Alun-alun Utara (FKKAU) yang digawangi oleh mas Fuad Andreago. Kebetulan pas aku di sana, mas Fuad lagi berbaur sama anak-anak yang menunggang kuda, sembari aku liat dia cekrak-cekrek putra kecilnya yang juga diajak. Saat kuhampiri, seperti bia

Trip #16: Jelajah Desa Wisata Malangan Sleman (Bagian - 3)

Gambar
Proses pembuatan keris pusaka Empu Sungkowo Harumbrojo (dok. pribadi) SLEMAN (piknikpiknikasik) - Hey piknikers! Di bagian ketiga atau akhir 'ngetrip' kami di Desa Wisata Malangan, kali ini kami masih mengunjungi dua tempat yang bisa dikatakan menjadi inti dari perjalanan kami ketika itu. Di mana sajakah itu??? Pertama, Mengintip Dapur Keris Pusaka Keraton Yogyakarta Pusat pembuatan keris pusaka Empu Sungkowi Harumbrojo (dok. Pribadi) Pusat pembuatan keris pusaka Empu Sungkowo Harumbrojo. Tepatnya, di Dusih Jengglan, Sumberagung, Moyudan. Lalu Apa istimewanya tempat ini? Jadi, Dari silsilahnya Empu Sungkowo Harumbrojo ini masih keturunan ke-17 dari Empu Supo dari kerajaan Majapahit. Wuih ternyata... Silsilah keturunan Empu dari kerajaan Majapahit (dok. pribadi) Eh gak cuma itu loh, beliau ini satu-satunya empu yang mampu membuat keris pusaka di Yogyakarta. Tau gak? (pasti gak ya hehe) Ternyata, keris-keris Sultan di keraton Yogyakarta, termasuk milik Sult

Trip #15: Jelajah Desa Wisata Malangan Sleman (Bagian - 2)

Gambar
Souvenir dan sajian untuk kami di Desa Wisata Malangan (dok. Pribadi) SLEMAN (piknikpiknikasik) - Seperti janji di tulisan sebelumnya ( Trip #14: Jelajah Desa Wisata Malangan Sleman (Bagian - 1 ), cerita perjalanan kami bareng temen-temen blogger dan vlogger dari berbagai komunitas di Jogja, masih berlanjut. Setelah puas menikmati suasana sekaligus 'ngangsu kaweruh' (menimba ilmu) di pusat pembudidayaan lele dan gurameh secara konvensional, kami diajak ngonthel lagi menyusuri tepi persawahan, dengan jalan aspalan dan cor-coran yang tak terlalu mulus karena banyak 'jeglongannya', menuju ke dusun sebelah selatan, yang meskipun berbeda nama, tapi masih dalam lingkup Desa Wisata Malangan. Menyambangi Pengrajin Bambu dan Batik Hanya butuh waktu sekitar 10 menit saja dengan mengayuh sepeda, kami tiba di rumah salah satu warga yang tengah membuat anyaman kerajinan "besek" dari seratan bambu. Besek ini merupakan satu wadah berntuk persegi empat yang biasa

Trip #14: Jelajah Desa Wisata Malangan Sleman (Bagian-1)

Gambar
sekretariat Desa Wisata Malangan (dok. pribadi) SLEMAN (piknikpiknikasik) - Klo bicara wisata, Jogja itu sebenarnya salah satu surganya. Bukan hanya soal keelokan panoramanya, atau keunikan obyek yang ditawarkan tapi juga urusan jumlahnya yang sangat banyak, dan pastinya gak selalu mahal loh ya. Saking banyaknya, orang Jogja sendiri sampai tak mampu menjangkau semuanya, satu per satu,  termasuk aku hehe. Dan yang bikin 'mak jleb' adalah ketika aku dapet 'bonus' untuk ngetrip ke Desa Wisata Malangan, di wilayah kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY. Oh iya, bonus ini aku dapet usai mengikuti event Mewarnai Indonesia: Kelas Blogging dan Menulis bagi Pemula yang diadakan oleh Tim Pojok Dutadamai Indonesia, dan disupport oleh Diskominfo DIY, dan Dinas Pariwisata Sleman, pada 22 Februari 2017. Jadi ceritanya, kami diberi PR untuk menulis pengalaman berwisata di Sleman di blog masing-masing. Nah, tiga tulisan yang terpilih akan diajak ngetrip bareng Dispar Sleman

Trip #13: Jembatan Api-api, Wisata Ngehitz di Perbatasan Jogja - Purworejo

Gambar
Jembatan Api-Api (dok. pribadi) Perjalananku kali ini sampai di ujung kulon Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di perbatasan antara Kulon Progo dengan Purworejo, Jawa Tengah. Sebenarnya jaraknya gak terlalu jauh dibandingkan menuju ke perbatasan kota di ujung timur (baca Gunung Kidul - Wonogiri). Tapi karena aku belum terbiasa dan buta arah alias bingung arah, yang sebenarnya jalan ke barat jadi terasa ke selatan dan sebaliknya, jadi terasa 'ngaluk-aluk' bahasa Jawanya. Ow iya, sebelum cerita soal perjalan yang cukup melelahkan karena sempat nyasar juga, selalu pertama adalah alasan kenapa jauh-jauh 'nglurug' ke sana. Eh iya kelupaan, nama obyek wisatanya Jembatan Api-api di kawasan hutan mangrove Kulon Progo. Tahun lalu (2016), Jembatan Api-api ini sangat ngehitz. Mungkin karena view dan fasilitas pendukungnya, seperti spot-spot untuk selfie sangat instagramable, jadi tak heran klo banyak yang penasaran pengen ke sana. Termasuk aku dan ponakanku. Suatu