Trip #4: Membayar penasaran di hutan pinus Mangunan


Hutan pinus sari Mangunan Bantul (dok. Pribadi)

Sejak awal tempat ini ngehitz di sosial media (sosmed), rasa penasaran mulai menyelimuti. Apalagi, makin hari, makin banyak netizen yang upload-upload foto yang memperlihatkan keelokan lokasinya.

Tapi, karena membayangkan medannya yang berada bak di negeri awan (dataran tinggi) dengan jalur yang menanjak tajam, dan aku merasa serem, akhirnya urung gak kesampaian.

Sampai pada suatu hari, kakak berbaik hati mengantarku sampai ke tempat 'impian' itu, dengan perjuangan yang menurutku cukup ekstrim. Di luar dari yang kubayangkan sebelumnya.

Jadi ceritanya, kami menyusuri jalanan dari ujung barat, tepatnya Pantai Kuwaru Bantul menuju ke hutan pinus Mangunan yang entah berapa kilometer panjangnya. Yang jelas terasa jauuuhhhh sekali... Dan jarak tempuhnya mencapai 1,5 jam, meski masih satu kabupaten. Sebenarnya bukan karena jaraknya yang terlalu berjauhan menurutku, tapi karena perjalanan kami seperti "mbabat alas" yang tanpa GPS ataupun petunjuk arah menuju lokasi sebelumnya.



Jalur Lintas Selatan (dok. pribadi)

Tapi emang dasarnya kami suka 'blusukan', melewati jalanan-jalanan baru. Bahkan, sempat menelusuri Jalur Lintas Selatan yang ternyata ujungnya masih digarap jadi tak bisa dilewati. Nah, petualangan berawal dari sini. Masuk ke desa-desa, menyelusuri jalan-jalan tikus, hingga sampai pada sebuah jembatan tua Nambangan yang sempit dan sebenarnya sudah tak layak dilalui kendaraan karena kondisinya sudah rusak cukup parah.


Jembatan Nambangan yang sempit dan rusak tapi masih dilalui warga (dok. Pribadi)

Jalur kendaraan di jembatan tua itu hanya bisa dilewati satu kendaraan. Itu pun nekat-nekatan, karena sudah dipasang pemberitahuan bahwa jembatan rusak, tak bisa dilewati. Tapi ya mau gimana lagi, mau balik kanan rasanya sudah tanggung, dan belum tentu juga nemu jalur yang terdekat menuju Mangunan. Akhirnya, dengan jantung yang dag dig dug kenceng kami pun memberanikan diri melewatinya pelan-pelan. Sampai di tengah-tengah jembatan yang bantalan kayunya berbunyi krengkit-krengkit sementara liat di bawah arus sungainya deras itu rasanya wow sekali. Cuma karena takut ganggu konsentrasi kakak yang mengemudi apalagi dari arah berlawanan sudah ada sejumlah kendaraan yang juga ngantre mau lewat, aku berusaha tetap tenang. Dan... Alhamdulillah jembatan sekitar 500 meter itu pun berhasil kami 'taklukkan' Horeeee... Rasanya puas banget bisa mengalahkan ketakutan. Cekrek cekrek... Pemandangan sekitar jembatan pun jadi obyek foto-foto.

Eitss... Tp itu masih belum berakhir, tantangan selanjutnya yang juga memacu adrenaline kami adalah ketika sudah mulai menyusuri jalan perbukitan yang naik turun dengan motor butut dan beban penumpang yang bisa jadi over kapasitas. Untungnya, kakak lihai menguasai medan meskipun jalannya pelan-pelan. Sempat sekali dua kali tanya arah saat ketemu warga sekitar hingga akhirnya kami menemukan spanduk "selamat datang di hutan pinus sari" ahhh... Rasanya lega banget, setidaknya sudah dekat dengan lokasi.


Spanduk ucapan selamat datang di hutan pinus sari Mangunan (dok. Pribadi)


Jalur menuju hutan pinus Mangunan (dok. Pribadi)

Ketika sudah melihat barisan pepohonan pinus yang menjulang tinggi rasanya makin wow... "Gak rugi sudah jauh-jauh 'mbabat alas' dan menantang adrenaline kalau lokasinya sebagus ini," gumamku yang diamini kakak.


Kawasan hutan pinus Mangunan (dok. Pribadi)

Rekreasi di sini terhitung murah-meriah, karena gak dipungut retribusi masuk obyek wisata, kecuali hanya bayar parkir kendaraan Rp 3 ribu untuk kendaraan roda dua atau Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat dan bus pariwisata. Murah banget kan?


Pintu masuk hutan pinus Mangunan (dok. Pribadi)

Isch... Rasanya dah gatel pengen cekrak cekrek. Padahal batre hape dah limit. Untungnya bawa power bank jadi gak kehilangan momen dan gaya hehe...

Sasaran pertama, suasana di hutan pinus yan cukup rame tapi tetap terasa adem. Lalu gardu pandang yang kudu ngantre kalau mau selfie-selfie di atas. Kakak yang setauku selama ini gak terlalu antusias kalau urusan selfie pun tergoda untuk naik turun dari satu gardu pandang ke gardu pandang lainnya. Lagi-lagi memacu adrenaline karena di atas ketinggian gardu pandang yang menyatu dengan pohon itu rasanya di atas goyang-goyang pas tertiup angin. Cuma tetep seru... Gak percaya? Liat nih... :D







Spot-spot di hutan pinus Mangunan (dok. Pribadi)

Puas cekrak cekrek sekitar 1 jam dan waktu juga sudah sore, kami pun memutuskan untuk turun dan go home dengan kenangan manis saat rasa penasaran itu terbayar. Alhamdulillah...

Salam piknikers...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip #9: Menikmati wisata kuliner malam 'romantis' di angkringan pendopo lawas Jogja

Trip #8: Berdamai dengan alam di kawasan hutan mangrove Baros

Trip #12: di Kampung Flory Sleman, Icip-icip Kuliner Ndeso